Untuk saudaraku kaum salaf(i).
Beberapa tulisan di blog ini diperuntukan bagi saudara-saudaraku dari kaum Salaf(i) dengan maksud semoga mereka mendapatkan pelajaran sebagai bahan intropeksi diri / jama’ah. Juga diperuntukkan bagi umat muslim yang sedang menuntut ilmu atau sedang bingung memilih jama’ah / majlis / pengajian yang hendak diikuti. Untuk memilih dapat merujuk pada dua buah tulisan
Dalam seluruh tulisan harus dibedakan antara salaf dan salaf(i).
Asal muasalnya saya menulis tentang kaum Salaf(i) adalah dikarenakan kita jumpai sebagian muslim ketika memasuki bulan Rabiul Awwal dengan penuh amarah.
Sebab mereka menganggap ungkapan kecintaan kepada Rasulullah shallallah alayhi wa aalihi wa sallam di bulan Rabiul Awwal sebagai hal yang mungkar. Karena mereka beranggapan bahwa ungkapan cinta dan syukur atas kelahiran dan diutusnya Rasulullah shallallah alayhi wa aalihi wa sallam sebagai penambahan dalam agama ( bid’ah ) yang tidak pernah dicontohkan dan dilakukan oleh Rasulullah shallallah alayhi wa aalihi wa sallam.
Menurut meraka, setiap amaliyah yang tidak pernah dilakukan dan dicontohkan oleh Rasulullah shallallah alayhi wa aalihi wa sallam adalah bid’ah dan kesesatan.
Setelah saya telusuri, ternyata mereka sesungguhnya tidak memahami arti bid’ah. Silahkan merujuk tiga buah tulisan untuk memahami bid’ah.
Saya maksudkan dengan kaum salaf(i) adalah sebatas mereka yang sepahaman dengan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab yang mengikuti pemahaman Syaikh Ibnu Taimiyah yang diikuti pula salah satunya adalah Syaikh Ibnu Qoyyim Al Jauzi.
Silahkan lihat tulisan
Mereka ini saya sebut sebagai ulama salaf(i) , kita bedakan dengan ulama zaman salaf
Imam madzhab yang empat, lebih terdahulu (salaf) dibandingkan ketiga imam-imam salafi yang saya sebutkan.
Kita ketahui kehidupan empat imam madzhab adalah ketika dan dekat masa generasi salaf (sahabat, tabi’in, tabi,ut tabi’in) yakni
* Imam Hanafi (lahir 81H, wafat 150 H)
* Imam Malik bin Anas (lahir 83H, wafat 179 H)
* Imam Syafi’i (lahir 150 H, wafat 204 H)
* Imam Ahmad bin Hambal (lahir 162H, wafat 241 H)
Sedangkan Syaikh Ibnu Taimiyah (lahir 661 H, wafat 724 H) apalagi Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab (1115H – 1206H) waktunya lebih kebelakang dibandingkan empat imam madzhab.
Jadi aneh koq sekarang sebagian umat muslim lebih memilih imam-imam “yang berupaya kembali ke salaf” (salafi) di bandingkan “imam-imam yang sudah jelas lebih terdahulu (salaf)”. Bahkan sebagian dari kaum Salaf(i) ada yang anti madzhab atau anti ilmu fiqh.
Kunci meluasnya pemahaman Syaikh Ibnu Taimiyah adalah apa yang diupayakan oleh Muhammad bin Abdul Wahab. Bagi saya Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab adalah ulama yang pragmatis karena kita ketahui beliau “membantu” kekuasaan Muhammad bin Sa’ud (cikal bakal kerajaan Saudi).
Saat ini kita ketahui pemerintahan kerajaan Saudi Arabia berkehendak meluaskan pemahaman Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab yang kita kenal dengan Wahabi atau diluar negeri mereka diberi nama Salaf(i).
Sikap pragmatis dari Muhammad bin Abdul Wahab mengikat perjanjian dengan Muhammad bin Saud, seorang pemimpin suku di wilayah Najd. Sesuai kesepakatan, Ibnu Saud ditunjuk sebagai pengurus administrasi
politik sementara Ibnu Abdul Wahhab menjadi pemimpin spiritual. Sampai saat ini, gelar “keluarga kerajaan” negara Arab Saudi dipegang oleh keluarga Saud. Namun mufti umum tidak selalu dari keluarga Ibnu abdul wahhab misalnya Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin Abdillah bin Baz.
Selengkapnya lihat tulisan
Dari gerakan da’wah yang sepemahaman dengan Syaikh Ibnu Taimiyah ini terpecah menjadi dua bagian besar yang bertolak belakang yakni,
Kelompok pertama, Syaikh-syaikh yang menghasilkan pengikut Salaf(i) yang berkeras untuk berjihad, berperang melawan orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik. Kelompok pertama yang sepemahaman sepert ini, contohnya Sayyid Qutb, Hasan al Banna atau bahkan Osama bin Laden
Kelompok kedua, Syaikh-syaikh yang menghasilkan pengikut Salaf(i) yang taat kepada penguasa muslim asalkan masih sholat walaupun bersekutu dengan orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik. Kelompok kedua yang sepemahaman seperti ini, contohnya Imam bin Baz, al-Utsaimin dan al-Albani.
Selengkapnya lihat tulisan
http://mutiarazuhud.wordpress.com/2010/04/14/divide-et-impera/ (versi ringkasnya)
Pada masa proses kejatuhan khalifah Turki Ustmani, salah satu strategi Yahudi adalah dengan memisahkan Turki Utsmani dengan Arab. Dari sinilah lahir gerakan nasionalisme Arab. Jenderal Allenby mengirim seorang perwira Yahudi Inggris bernama Edward Terrence Lawrence ke Hijaz untuk menemui para pemimpin di sana. TE. Lawrence ini diterima dengan sangat baik dan seluruh hasutannya di makan mentah-mentah oleh tokoh-tokoh Hijaz. Maka orang-orang dari Hijaz ini kemudian membangkitkan nasionalisme Arab dan mengajak tokoh-tokoh pesisir Barat Saudi untuk berontak terhadap kekuasaan kekhalifahan Turki Utsmaniyah, dan setelah itu mendirikan Kerajaan Islam Saudi Arabia. Adalah hal yang aneh, gerakan Wahabi yang mengakui sebagai pengikut sunnah Rasulullah SAW ternyata mendukung pendirian kerajaan, monarkhi absolut, yang tidak dikenal dalam khasanah keislaman.
Selengkapnya silahkan lihat tulisan
Kalau kita lihat diskusi atau perdebatan, kaum Salaf(i) dengan kaum lainnya atau kaum Salaf(i) dengan Salaf(i) lainnya dapat terlihat mereka seperti “keras”. Setelah saya pelajari ternyata dalam pemahaman Salaf(i), mereka menolak ilmu tasawuf yang merupakan kelompok ajaran Islam seputar akhlak, hati, tazkiyatun nafs, ruhiyah dll.
Selengkap silahkan lihat tulisan
Kalau kita mebandingkan pemahaman kaum Salaf(i) dengan kaum Ahlussunnah Wal Jama’ah ternyata banyak perbedaan. Silahkan lihat tulisan
Metodologi pemahaman Syaikh Ibnu Taimiyah adalah secara tekstual atau harfiah bahkan sebagian menyebut ilmiah mungkin sering kita jumpai catatan kaki sebagai sumber dalil.
Syaikh Ibnu Taimiyah memaknai berlebihan bahwa akal tunduk kepada Kitabullah dan sunnah Rasul-Nya Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sampai ada kecederungan tidak menggunakan akal lagi untuk mempelajari / memaknai Al-Qur’an dan Sunnah. Padahal kita diperintahkan untuk mempergunakan akal untuk mempelajari sesuai firman Allah yang artinya,
“Allah menganugerahkan al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Qur’an dan As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah).” (Al-Baqarah – 269)
Akal terlarang jika kita menggunakan untuk membuat dalil, aturan, hukum baru, karena agama Islam telah sempurna sedangkan mengambil pelajaran atau memaknainya harus dengan akal (inilah kelebihan mahluk manusia). Dari akal kemudian menuju ke hati sehingga kita mencapai yang kita kenal sebagai haqul yakin. Sehingga dari semula muslim menjadi mukmin dan dilanjuti mencapai ihsan (sempurna) atau seorang muhsin, ketika semua sudah mencapai hati, itulah yang dipaparkan dengan ihsan bahwa seolah-olah melihat Allah atau minimal, kita harus yakin bahwa Allah melihat kita. Ujung-ujungnya semua yang kita ingin tahu tentang hati, tazkiyatun nafs, ruhiyah asal kita mau mempelajari dan mengamalkan ilmu tasawuf.
Dalam urusan i’tiqad khususnya ayat-ayat mutasyaabihaat,
Aliran salaf adalah yang berserah diri, menghadapi ayat-ayat mutasyaabihaat mereka umumnya menyatakan “Kita tidak perlu tahu artinya ayat ini, serahkan kepada Allah apa artinya. Maha Suci Allah akan serupa dengan mahluk”
Sedangkan ulama salaf(i) (Syaikh Ibnu Taimiyah, Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab dan sepemahaman) menghadapi ayat-ayat mutasyaabihaat mereka umumnya menyatakan “Tidak boleh dita’wilkan, artikanlah secara tekstual, lahiriah di langit, tangan, duduk, namun semuanya tidak serupa dengan mahluk”
Nah kaum Ahlussunnah Wal Jama’ah dalam metode mengajarkan dan menghadapi muslim-muslim yang tidak sepenuhnya berserah diri melakukan ta’wil.
Lalu siapa yang berhak menta’wilkan ?
Silahkan lihat http://mutiarazuhud.wordpress.com/2010/04/12/tawil/
Sedangkan untuk contoh tentang Allah turun ke langit dunia silahkan lihat tulisan
Ketika kehidupan Syaikh Ibnu Taimiyah, pendapat maupun fatwa beliau ditentang oleh jumhur ulama, bahkan beliau sampai dipenjara karena keganjilan (klo menurut kaum Salaf(i), beliau mempertahankan akidah). Sebenarnya beberapa ratus tahun kemudian pemahaman Syaik Ibnu Taimiyah sudah mulai ditinggalkan orang namun Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab yang mengangkat kembali bahkan lebih keras dan lebih ekstrim.
Demikianlah uraian perbedaan dan keganjilan pemahaman ulama-ulama kaum Salaf(i), bahkan beberapa info mengatakan pada akhirnya Ibnu Taimiyah bertobat atas pemahaman i’tiqad / akidah yang beliau sampaikan salah satunya dapat kita ketahui
Namun oleh ulama-ulama salaf(i) lainnya informasi ini dikesampingkan.
Wallahu a’lam
36 Tanggapan
pada 21 April 2010 pada 5:36 pm | Balashadi
berapa banyak waktu yang digunakan untuk menulis artikel2 ini, tentu tidak sedikit pula energi yang digunakan, seandainya itu digunakan untuk berdzikir dan munajat kepada Alloh, mengintrospeksi diri, tentu lebih manfaat dari pada sibuk dengan orang lain yang dianggap salah. karena kebenran yang pasti adalah ketika kita berhadapan dengan sang kholik kelak, sekarang ….kita semua msh dalam tahap pencarian kebenaran. bisa jadi hari ini kita berpendapat A besok B, hari ini kita membenci C besok kita rujuk kepada C. Wallohu a’lam bishowaf
pada 21 April 2010 pada 6:23 pm | Balasmutiarazuhud
Siapa yang tahu jikalau memang Allah berkehendak agar saya menulis ?
Saudara-saudara ku Salafi / Salafiyyah (bukan yang dimaksud salaf) mengelompokkan saudara muslim lainnya Ahlu bid’ah namun mereka tidak paham dengan bid’ah. Apakah kita biarkan ?
Dikarenakan mereka menganggap saudara muslim lainnya sebagai ahlul bid’ah maka mereka memutus silaturahim, meng-hajr (boikot/isolir) atau tindakan-tindakan lainnya. Padahal semua itu karena mereka tidak paham tentang bid’ah.
Semua itu bersumber dari metode pemahaman Syaikh Ibnu Taimiyah yang secara harfiah, tekstual.
Apalagi klo kita membicarakan hal yang prinsipil, i’tiqad banyak perbedaan.
Dan saya menduga semua keanehan ini tanpa kita sadari bisa jadi ulah orang-orang Yahudi dan orang-orang Musyrik. Ketika mereka berupaya menjatuhkan khalifah Turki Ustmani, mereka sebenarnya yang turut mengangkat kembali pemahaman Syaikh Ibnu Taimiyah bersama Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab yang mempunyai kepentingan membantu kekuasaan cikal bakal keluarga saudi.
Orang-orang Yahudi dan orang-orang Musyrik tentu paham bahwa pemahaman Syaikh Ibnu Taimiyah ditolak banyak ulama pada zamannya, sehingga dengan mengangkat kembali pemahaman ini akan terjadi konflik diantara umat Islam di kemudian hari. Bahkan menurut info mereka pun turut membantu mencetak kembali karya-karya Ibnu Taimiyah, sehingga umat Islam pun dengan mudah mendapatkannya. Bahkan di Arab sendiri dibagi-bagikan secara gratis.
Wallahu a’lam
pada 12 Mei 2010 pada 6:00 pmwildan
hati2 dg kata “menduga”,,nanti jatuhnya su’udzon mas…lebih afdhol qt perangi aksi misionaris..n pelemahan akhlaq n akidah ummat melalui berbagai sektor..tu yg jelas nyata dihadapan qt…
pada 12 Mei 2010 pada 8:09 pmmutiarazuhud
Yup, Allah telah memperingatkan bahwa orang-orang yang mempunyai rasa permusuhan yang besar terhadap orang beriman adalah adalah orang Yahudi dan orang Musyrik. sebagaimana firmanNya yang artinya “Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik” (Al Maaidah: 82).
Sedangkan kita sesama muslim, harus dapat memetakan (analisa strategis) apa yang telah terjadi.
Lihat tulisan lain dihttp://mutiarazuhud.wordpress.com/2010/04/29/keterhubungan-salafy/
pada 21 April 2010 pada 8:45 pm | Balasbadar
saya ragu saudara hadi adalah ahli dzikir dan selalu bermunajat kepada ALLAH SWT. kalau itu yg saudara lakukan tentu sudah menjadi sufi, tidak perlu bingung membedakan yg mana yang benar. orang bingung tentu belum cukup bekal ilmu pengetahuannya, maka banyaklah membaca buku yang dikarang ulama sufi, bukan ulama sakit jiwa seperti ibnu taimiyah.
pada 12 Mei 2010 pada 5:56 pm | Balaswildan
astaghfirullah…akhi badar..hati2 dg ucapan anta…kalimat terakhir tidak spantasnya keluar dari insan yg beriman pd alloh..ini bukan akhlak yg di ajarkan rasulullah…istighfar akhi…
pada 15 Mei 2010 pada 10:28 amsalafi
Iya kurang pantas untuk yang mengaku ahli tasawuf perkataan-perkataan seperti itu.
pada 24 Mei 2010 pada 11:12 pmdanie
maksud dari sakit jiwa disini mungkin plin-plan bozz…kayaknya ajaran keras terhadap sesama muslim dan lunak terhadap kafir juga bukan ajaran rosul yah….
Kajian di atas sangat bagus, semoga bisa memberi kesan tersendiri bagi saudara-saudara Salafy Wahabi. Tulisan di ats bisa menjadi bahan renungan bagi mereka, semoga mereka segera menyadari kekeliruan cara memahami suatu permasalahan agama.
pada 24 April 2010 pada 12:26 am | Balasdr.amel
alhamdulillah, tulisan ini sgt membantu ana dlm menulusuri jejak2 salafiyah.. krn sejak dr ana kuliah, swkt d dawah kampus, justru orang-orang yang tidak suka akan gerakan2 dawah berasal dari salafiyah.. bukan orng2 kiri atau pun non-islam.. mereka dengan mudahnya memfoto cpy n dmenempel ttg `rapot merah aa gym` yang mereka tulis n sbnrnya msh saudara semuslim mereka, juga tentang sesatnya yusuf qardhawi hanya karena semata mereka ingin menunjukan bhw mereka yg paling benar… astagfirullah..
pada 24 April 2010 pada 5:47 pm | Balasmutiarazuhud
Allah lah yang berhak memberikan “raport”
Sebagaimana yang saya tulis di Firqah masuk surga
Berhati-hatilah dengan jama’ah yang sibuk “mengukur” , “menilai”, “melabeli” saudara muslim atau jama’ah lainnya karena itu bisa jadi merupakan wujud “berpuas-diri” atau bahkan sebuah bentuk “kesombongan” atau ujub yang akan memupuskan seluruh amal ibadah di dunia. Naudzubillah min zalik
pada 12 Mei 2010 pada 10:17 amsalafi
bukankah anda juga sekarang menciptakan situs ini sedang berpuas diri dan menilai dan mengukur wahabiyah ?
pada 30 April 2010 pada 9:29 pm | Balassalafi
bukankah anda juga sedang ‘berpuas diri’ dan mengukur dan menilai wahabiy dengan menciptakan situs ini ????
Tidak perlu Allah yang memberikan ‘raport’, kalau anda sudah mencapai tingkatan manunggaling kawula gusti, maka anda sendiri yang akan memberikan raport itu sendiri…betul gak?
pada 6 Mei 2010 pada 8:21 am | BalasSutan
pengalaman saya, mereka (salafy) bikin trauma, berani menasehati agama
pada 12 Mei 2010 pada 5:51 pm | Balaswildan
islam hnya ada satu..yaitu islamnya muhammad saw…jgan bertengkar or debat kusir..salafi,wahabi,ahlus sunnah wal jama’ah..apakah antum semua meyakini alloh sbg tuhan kalian?? apakah antum meyakini muhammad sbg utusan alloh..apakah antum meyakini 4 rukun iman lainnya???…islam yg benar adalah islamnya muhammad saw…cari itu..n sebarkan ajarannya…syg energi qt dihabiskan tuk menjelek2an n menghabisi jma’ah lain…syg antum yg punya ilmu agama tinggi digunakan tuk menyerang satu sama lain..liat ummat…liat ummat..mrk kebingungan, akidah n akhlak mrk sudah mulai jauh dari ajaran rasulullah…dimana tanggung jawab antum??…..musuh islam bersatu,,qt malah gontok2an..imam qt jelas..satu…muhammad saw…4 madzhab n imam lainnya..mrk adlh ahli ilmu..qt hormati mrk..tp jgn lupa mrk manusia biasa..mrk bisa khilaf..so..kembalikan pd quran n sunnah yg shahih….stop perdebatan bidah, ini benar itu salah..once again..see ummat..see ummat…
pada 12 Mei 2010 pada 8:17 pm | Balasmutiarazuhud
Sekali lagi kami hanya sekedar menyampaikan. Hak pembaca untuk mengambil pelajaran. Saya sampaikan semua ini agar tidak terjadi salah pemahaman. Yang kita ikuti adalah Rasulullah, bukan mengikuti “orang yang berupaya” mengikuti Rasulullah.
pada 15 Mei 2010 pada 10:37 am | Balassalafi
Saya gk berdebat tp cuman menyampaikan…
Soal musuh islam bersatu trus kita mau berbuat apa ?
Toh musuh Islam masih belum puas kalo kita belum mengikuti ajaran mereka (nasrani dan yahudi).
Mereka itu musuh islam ingin umat islam mengikuti ajaran-ajaran mereka,
Mereka musuh Islam senang melihat umat Islam menyanyi-nyanyi dalam Ibadahnya, mereka senang liat umat Islam memuji2 berlebihan terhadap nabi.
Menurut saya mereka musuh islam (Nasrani) menghancurkan Islam dengan cara mengajak istighasah berjamaah terhadap nabi Isa alayhissalam……
pada 24 Mei 2010 pada 11:15 pm | Balasdanie
setuju..perlu ditambahkan..ulama2 wahabi juga manusia biasa yang banyak diliputi sifat lupa,apalagi jarak mereka terhadap rosul sangat jauh sekali.
Bukan menyerang,tapi mengingatkan.saya rasa blog ini bermanfaat bagi kita semua tentang sepak terjang wahabi di indonesia.justru yang banyak menyerang itu adalah wahabi sendiri,saya rasa blog ini lebih tepatnya membela dan membuka mata hati kita dari kebutaan dunia.
pada 16 Mei 2010 pada 10:36 pm | Balasdanie
salah satu musuh islam adalah wahabi juga,,kalo nasrani ama yahudi sudah jelas,cuma kalo wahabi sengaja disamarkan bertopeng pada nama salafi,padahal dalemannya ……………………..
pada 18 Mei 2010 pada 9:59 pm | Balassalafi wahabi
hmm… tuduhan yang tidak berdasar dan tidak ilmiyah…
kalau musuh para pengikut bid’ah ya saya akui.
Coba deh mas pakai akal, bukti dan fakta itu yang saya perlukan …
pada 23 Mei 2010 pada 11:05 pmdanie
akal,bukti,fakta..wah mata anda udah ketutp kali yah minta kaya gituan segala…..tidak ilmiah,,,kan ulama anda pernah mengatakan bahwa bumi pusat peredaran,,,semuanya mengitari bumi???ilmiah yah…kayaknya anak sd juga ketawa kalo hal kayak gitu disebut ilmiah..Bung saudi tuh mesra banget ma as…eh malah nyesati hamas….itu satu dari tumpukan bukti kelieuran wahabi….ckckckckkk
pada 18 Mei 2010 pada 10:01 pm | Balassalafi wahabi
Kenapa harus bertopeng salafi, saya senang dengan nama Wahabi seperti anda senang dengan nama aliran asy’ariy ?
pada 24 Mei 2010 pada 11:17 pmdanie
bukan aliran,,,tar disebut aliran sesat lagi,tapi yang benar metode dalam memahami tauhid
pada 25 Mei 2010 pada 12:19 pmsalafi wahabi
Iya metode as’ariyah itu tersesat dalam memahami sifat Allah..
pada 27 Mei 2010 pada 6:28 pmdanie
Justru wahabi yang tersesat,wong gurunya aja cuman buku2.intelek tapi txxxl dan bxhlxx ckckckkkkk
pada 19 Mei 2010 pada 10:06 pm | Balasdanie
ih,,akut ah yang namanya wahabi.akut ikut2an jadi bahlul bid’ah hahahaaaa
pada 19 Mei 2010 pada 10:55 pm | BalasYusuf Ibrahim
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri [mencela sesama muslim] dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.”
(Q.S Al-Hujaraat : 11)
pada 23 Mei 2010 pada 11:12 pmdanie
merendahkan????terserah aja lah kalao merasa direndahkanmah,,tapi jujur,,gue takut ketularan virus wahabi,,tapi alhamdulillah,,udah ada penagkal virusnya lo,,kaum wahabi justru bukan hanya merendahkan, tp banyak menyesatkan umat muslim di dunia..itung2n matematika yu,,wali songo (pastinya bukan wahabi,karena ajaran wahabi waktu itu belum muncul kepermukaan) dengan izin allah sudah berhasil mengislamkan 90% indonesia,,sekarang apa wahabi bisa mengislamkan yang 10% dengan metode wahabi???jangankan mengislamkan,mempertahankan yang 90% aja gak bisa,,karena sebagian besar semuanya dicap sesat oleh wahabi,,gara2 ikut maulid,tawasul,tabaruk.waduh,,parah…….gimana umat gak ngamuk,,,apa2 bid’ah.wah,,kebanyakan di doktrin via buku ma ustad bertitel lc nih…….ckckckkkk
pada 19 Mei 2010 pada 10:08 pm | Balasdanie
mau bukti yang kayak gimana lagi tentang kebahlulan aliran wahabi itu????sudah banyak contoh kasusnya dari dulu ampe sekarang….ilmiah?baca aja tulisan di blog ini,nilai sendiri ilmiah atau tidak.mungkin pikiran antum udah ketularan ma onta2 arab yah heheheeeeee
pada 19 Mei 2010 pada 10:59 pm | BalasYusuf Ibrahim
si ‘danie’ dengan kebahlulannya berkata ;
(….mungkin pikiran antum udah ketularan ma onta2 arab yah heheheeeeee….)
Allah berfirman ;
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri [mencela sesama muslim] dan JANGAN MEMANGGIL DENGAN GELARAN YANG MMENGANDUNG EJEKAN. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.” (Q.S Al-Hujaraat : 11)
pada 23 Mei 2010 pada 11:12 pmdanie
wahabi bahlul bid’ah ckckckckkkkk…
pada 23 Mei 2010 pada 11:13 pmdanie
merendahkan????terserah aja lah kalao merasa direndahkanmah,,tapi jujur,,gue takut ketularan virus wahabi,,tapi alhamdulillah,,udah ada penagkal virusnya lo,,kaum wahabi justru bukan hanya merendahkan, tp banyak menyesatkan umat muslim di dunia..itung2n matematika yu,,wali songo (pastinya bukan wahabi,karena ajaran wahabi waktu itu belum muncul kepermukaan) dengan izin allah sudah berhasil mengislamkan 90% indonesia,,sekarang apa wahabi bisa mengislamkan yang 10% dengan metode wahabi???jangankan mengislamkan,mempertahankan yang 90% aja gak bisa,,karena sebagian besar semuanya dicap sesat oleh wahabi,,gara2 ikut maulid,tawasul,tabaruk.waduh,,parah…….gimana umat gak ngamuk,,,apa2 bid’ah.wah,,kebanyakan di doktrin via buku ma ustad bertitel lc nih…….ckckckkkk
pada 24 Mei 2010 pada 10:39 pmYusuf Ibrahim
Sepertinya saya ingin sudahkan saja debat sama orang seperti ‘danie’ ini, ternyata mudharatnya lebih besar daripada manfaatnya….
Jangankan menyimak perkataan saya, Firman Allah (Al-Hujaraat : 11) saja tidak dia (‘danie’) gubris, malahan ejekan, ledekan, serta celaannya justru semakin menjadi-jadi…..
pada 20 Mei 2010 pada 9:01 pm | Balassalafi wahabi
Sudahlah …. kalau udah bosen jadinya ngelantur kayak gini jadi gak terarah.
Ujung-ujungnya nuduh wahabi adalah dajjal tanduk setan, mujasimmah, dll.
Saya balik tanya malah disangka memutar balikkan fakta …
YANG NAMANYA ILMIYAH ITU DALIL QUR’AN DAN HADITS..
pada 23 Mei 2010 pada 11:15 pmdanie
berarti perkataan ulama wahabi yang mengatakan semua planet mengelilingi buli gak ilmiah
..tapi wahabi mujasimmah itu ilmiah lo……fahami aja sendiri..
pada 27 Mei 2010 pada 6:30 pm | Balasdanie
perhatian..perhatian,,kaum bahlul bid’ah seperti wahabi hanya merusak tatanan dalam syariat islam….hati2..virus2 wahabi menjalar dalam kehidupan kita akibat sokongan dana saudi yang dijajah oleh yahudi
=====
Tidak ada komentar:
Posting Komentar