Orang Muda

Orang Muda
24 April 2010 oleh mutiarazuhud
Saya tidak membenci saudara-saudara muslimku kaum Salaf(i).  Semua ini saya lakukan dalam rangka saling-mengingatkan.
Sekarang mereka menyadari sebagai “kaum minoritas muslim”, atau sebagai orang-orang yang terasing (alghuroba)  namun mereka keliru memaknai hadits tentang “alghuroba”.
Saya cuma sedih bagi saudara-saudara muslim ku yang mengatakan bersandar pada Salaf.  Namun pada kenyataannya mereka bersandar pada syaikh-syaikh mereka seperti syaikh Ibnu Taimiyah, Syaikh Ibnu Qoyim Al Jauzi, Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab, Syaikh Al Albani dan selanjutnya.
Inilah yang kita kenal dengan “kaum muda” atau kaum pembaruan atau kaum modernisasi Islam
Mulai perkembangannya ketika ditandai kejatuhan khalifah Turki Ustmani (1924)
Sesuai dengan firman Allah yang artinya,
“Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik” (Al Maaidah: 82).
Di saat itu diupayakan kejatuhan khalifah Turki Ustmani  oleh orang-orang yang memusuhi Islam (orang-orang Yahudi dan orang-orang Musyrik) dengan gerakan mereka “Pusat-Pusat kajian ketimuran” yang dipimpin orientalis barat, “Modernisasi agama” , “Nasionalisme” yang salah satunya di motori Edward Terrence Lawrence (Yahudi dari Inggris) yang harum namanya di Saudi dengan sebutan “Lawrence of Arabia,  “Sekularisme” yang dimotori Mustafa Kemal Attaturk (Yahudi dari Dumamah) yang menghancurkan kekhalifahan Turki Utsmani. Inilah sesungguhnya yang dimaksud ghazwul fikri (perang pemahaman).
Orang-orang yang memusuhi Islam paham bahwa mereka tidak akan dapat “mengutak-utik” Al-Qur’an karena terjaga sampai akhir zaman. Yang mereka lakukan adalah menyerang dalam tataran pemahaman / pemikiran.
Mereka suka sekali “mengangkat” ulama yang bertentangan dengan jumhur ulama pada waktu itu yakni Syaikh Ibnu Taimiyah yang sesungguhnya belum memenuhi syarat sebagai imam mujtahid karena keterbatasan pemahaman agamanya.  Metode pemahaman beliau yang kita kenal sebagai secara tekstual atau harfiah. Orang-orang yang melabeli beliau sebagai “Syaikhul Islam” sebatas dari kalangan mereka.
Akibat dari perang pemikiran ini timbullah fitnah-fitnah dan kaum muslim terpecah. Sebagian saudara-saudara muslimku menganggap mereka sedang memerangi bid’ah namun pada kenyataannya mereka tidak memahami arti bid’ah sesungguhnya.
Sekarang bisa kita jumpai saudara-saudara muslimku yang memasuki bulan Rabiul Awwal (Maulid Nabi) dengan penuh amarah.  Mereka memperturutkan hawa nafsu membenci kepada saudara-saudara muslim yang melaksanakan pengajian dalam rangka maulid nabi. Mereka mengatakan perayaan Maulid Nabi terlarang berdasarkan pengamatan mereka hanya kepada umat muslim yang keliru mengadakan/memahami Maulid Nabi.  Begitu juga mereka melarang belajar ilmu Tasawuf karena berdasarkan pengamatan mereka hanya kepada umat muslim yang keliru mengimplementasikan ilmu Tasawuf.
Berhati-hatilah dalam memahami agama.  Fanatiklah hanya pada Al-Qur’an dan Hadits.
Sekali lagi berhati-hatilah dan ingatlah Nabi Muhammad Saw bersabda yang artinya,
“Akan keluar suatu kaum akhir zaman, orang-orang muda berpaham jelek. Mereka banyak mengucapkan perkataan “Khairil Bariyah” (maksudnya firman-firman Allah yang dibawa Nabi). Iman mereka tidak melampaui kerongkongan mereka. Mereka keluar dari agama sebagai meluncurnya anak panah dari busurnya, Kalau orang-orang ini berjumpa denganmu lawanlah mereka” (Hadits sahih riwayat Imam Bukhari).
Marilah kita tegakkan Ukhuwah Islamiyah.  Sebaiknya jangan memusuhi / membenci sesama muslim karena Allah telah menegaskan (dalam Al-Maidah: 82) bahwa yang paling keras permusuhannya dengan kita adalah orang-orang Yahudi dan orang-orang Musyrik.
Wassalam
=====

Tidak ada komentar:

Posting Komentar