Penghambaan sesama manusia

Tahukah anda apakah tujuan Imam Mahdi ditugaskan Allah pada akhir zaman ?
Secara umum Imam Mahdi ditugaskan kedunia untuk pembebasan manusia dari penghambaan kepada sesama manusia menjadi penghambaan manusia kepada Allah semata.
Secara tidak langsung dapat dikatakan bahwa pada akhir zaman nanti, suasananya adalah begitu luasnya penghambaan manusia kepada sesama manusia.
Periode kehidupan umat Islam di dunia telah digambarkan oleh Nabi Muhammad saw,
“Kalian akan mengalami babak Kenabian selama masa yang Allah kehendaki, kemudian babak kekhalifahan mengikuti manhaj Kenabian selama masa yang Allah kehendaki, kemudian babak Raja-raja yang menggigit,selama masa yang Allah kehendaki, kemudian babak para penguasa yang memaksakan kehendak selama masa yang Allah kehendaki, kemudian kalian akan mengalami babak kekhalifahan mengikuti manhaj Kenabian, kemudian Nabi diam.” (HR Ahmad)
Sebagaimana kita ketahui Ummat Islam dewasa ini sedang menjalani babak keempat dari lima babak perjalanan sejarahnya di Akhir Zaman.
Tiga babak sebelumnya telah dilalui:
Babak pertama, babak An-Nubuwwah (Kenabian) yakni masa ketika manhaj kenabian berlangsung
Babak kedua,  babak Khilafatun ’ala Minhaj An-Nubuwwah (Kekhalifahan yang mengikuti Sistem / Metode Kenabian),
Babak ketiga, babak Mulkan ’Aadhdhon (Raja-raja yang menggigit)., masa ketika raja-raja masih “mengigit” / berpegangan pada Al-Qur’an dan Hadits.
Sesudah berlalunya babak ketiga yang ditandai dengan tigabelas abad masa kepemimpinan Kerajaan Daulat Bani Umayyah, kemudian Kerajaan Daulat Bani Abbasiyyah dan terakhir Kesultanan Utsmani Turki,  maka selanjutnya ummat Islam memasuki babak keempat, babak Mulkan Jabbriyyan (Penguasa-penguasa yang memaksakan kehendak seraya mengabaikan kehendak Allah dan RasulNya).
Babak keempat diawali semenjak runtuhnya Kesultanan Utsmani Turki yang sekaligus merupakan kekhalifahan Islam terakhir pada tahun 1924. Setelah runtuhnya sistem pemerintahan Islam, maka selanjutnya ummat Islam mulai menjalani kehidupan dengan mengekor kepada pola kehidupan bermasyarakat dan bernegara ala Barat.
Mulailah di berbagai negeri muslim didirikan di atasnya berbagai nation-state (negara bedasarkan kesatuan bangsa). Padahal sebelumnya semenjak Nabi shollallahu ’alaih wa sallam menjadi kepala negara Daulah Islamiyyah (Negara Islam) pertama di Madinah, ummat Islam hidup dalam sistem aqidah-state (negara berdasarkan kesatuan aqidah) selama ribuan tahun.
Sesungguhnya kehidupan babak keempat inilah mengarah dan mengawali kepada penghambaan manusia kepada sesama manusia.
Dimana “kekuasaan” menjadikan “raja” diantara manusia sehingga manusia lebih menyukai “dekat” dengan kekuasaan seperti Presiden, Gubernur, Walikota, Bupati, dan manusia berkuasa lainnya,  ketimbang manusia “dekat” dengan Allah yang menciptakan manusia,  Allah yang Maha Kuasa.
Bahkan beberapa menukarkan “idealisme”, pegangan hidup atau menukar agama dengan kekuasaan.
Kesultanan Ustmani Turki
Kesultan Ustmani Turki diawali dengan jatuhnya konstantinopel, ibukota Bizantium, ke tangan pasukan Turki Usmani dibawah pimpinan Sultan Muhammad II pada tahun 1453. Konstantinopel yang selanjutnya diganti menjadi Istanbul, adalah suatu kota metropolis yang berada di benua Asia dan Eropa. Inilah titik awal masa keemasan Turki Usmani, yang terus cemerlang hingga abad ke-18 dengan wilayah kekuasaan yang sangat luas membentang dari Hongaria Utara di Barat hingga Iran di Timur; dari Ukrania di Utara hingga Lautan India di Selatan.
Turki Usmani berhasil membentuk suatu Imperium besar dengan masyarakat yang multi-etnis dan multi-religi. Kebebasan dan otonomi kultural yang diberikan Imperium kepada rakyatnya yang non-muslim, adalah suatu bukti bagi dunia kontemporer bahwa sistem kekhalifahan dengan konsep Islam telah mempertunjukkan sikap toleransi dan keadilan yang luhur.
Sebuah episode sejarah keemasan Turki saat dipimpin oleh Khalifah Sultan Abdul Hamid II di awal abad ke-20. Saat itu Theodore Hertzl, pemimpin Gerakan Zionis Internasional, mendatangi Abdul Hamid untuk meminta agar Turki Utsmani mau membagi sebagian tanah Palestina untuk dijadikan negara Israel.
Permintaan Hertzl ini disertai dengan bujuk rayu dan janji, jika keinginannya dituruti maka Turki dan juga Sultan Abdul Hamid II akan diberi hadiah sangat besar oleh gerakan Zionis Internasional.
Namun dengan sikap tegas Abdul Hamid mengusir Hertzl seraya berkata, “Turki tidak akan pernah sekali pun menyerahkan Tanah Palestina kepada kamu hai orang-orang Yahudi. Tanah Palestina bukanlah milik Turki, melainkan milik seluruh umat Islam dunia. Jangan bermimpi bisa menginjak Tanah Palestina selama saya masih hidup!”
Sebab itu, Hertzl dan para tokoh Zionis lainnya merancang suatu konspirasi untuk menghancurkan kekhalifahan Islam Turki Utsmani sehingga kekhalifahan ini benar-benar ambruk pada tahun 1924 dan Turki pun diubah menjadi negeri Sekuler.
Salah satu proyek mereka adalah mendirikan pusat-pusat kajian ketimuran yang pada akhirnya meracuni pemikiran-pemikiran Islam generasi muda Turki dengan model Islam yang berpihak ke Barat. Di Indonesia, gerakan ini sama persis dengan gerakan Islam liberal.
Secara perlahan namun pasti, “lembaga-lembaga pengkajian” yang dipimpin para orientalis Barat ini meracuni pemikiran umat Islam Turki. Para orientalis menjelek-jelekkan sistem Islam dan membangga-banggakan sistem nasionalisme. Jumlah orang-orang kafir pun meningkat. Lewat penguasaan jaringan media dunia, Yahudi Internasional menghembuskan stigma jahat kepada Turki Utsmani jika Turki merupakan “The Sickman From Asia”, Orang Sakit Dari Asia. Sejumlah kebijakan ekonomi Turki disabotase. Dan perekonomian Turki pun terpuruk.
Dari luar, strategi Yahudi adalah dengan memisahkan Turki Utsmani dengan Arab. Dari sinilah lahir gerakan nasionalisme Arab. Jenderal Allenby mengirim seorang perwira Yahudi Inggris bernama Edward Terrence Lawrence ke Hijaz untuk menemui para pemimpin di sana. TE. Lawrence ini diterima dengan sangat baik dan seluruh hasutannya di makan mentah-mentah oleh tokoh-tokoh Hijaz. Maka orang-orang dari Hijaz ini kemudian membangkitkan nasionalisme Arab dan mengajak tokoh-tokoh pesisir Barat Saudi untuk berontak terhadap kekuasaan kekhalifahan Turki Utsmaniyah, dan setelah itu mendirikan Kerajaan Islam Saudi Arabia. Adalah hal yang aneh, gerakan Wahabi yang mengakui sebagai pengikut sunnah Rasulullah SAW ternyata mendukung pendirian kerajaan, monarkhi absolut, yang tidak dikenal dalam khasanah keislaman. Sistem Monarkhi Absolut merupakan bid’ah kubro.
Para pemuda Arab diracuni pemikirannya untuk meninggalkan Islam dan menuhankan Nasionalisme Arab. Maka pada 8 Juni 1913, para pemuda Arab berkongres di Paris dan mengumumkan nasionalisme Arab sebagai jalan baru untuk berjuang. Dokumen yang ditemukan di Konsulat Prancis Damsyik telah membongkar rencana pengkhianatan kepada khilafah yang didukung Inggris dan Prancis.
Dari dalam kekhalifahan sendiri, Konspirasi Yahudi menanamkan banyak orang untuk bisa bekerja demi kepentingannya. Salah satunya adalah Rasyid Pasha, menteri luar negeri di era Sultan Abdul Majid II (1839) ini memperkenalkan Naskah Terhormat (Kholkhonah), yang sesungguhnya merupakan copy-paste dari UU sekuler Eropa.
Pada 1 September 1876, pihak Konspirasi berhasil mengangkat Midhat Pasha, seorang Mason, jadi perdana menteri. Dia membentuk panitia Ad Hoc menyusun UUD sekuler Belgia (dikenal sebagai Konstitusi 1876). Namun Sultan Abdul Hamid II dengan tegas menolak Konstitusi ini karena isinya bertentangan dengan syari’at Islam. Midhat Pasha pun dipecat. Hal ini menyebabkan Konspirasi menjalankan agenda B, yakni melakukan pemberontakan yang dijalankan oleh Gerakan Turki Muda yang berpusat di Salonika, sebuah pusat komunitas Yahudi Dumamah, tempat Mustafa Kemal berasal (1908). Kemudian, atas bantuan Barat, Sultan Abdul Hamid II dipecat dan dibuang ke Salonika.
Dalam Perang Dunia I (1914), Inggris menyerang Istambul dan menduduki Gallipoli.
Inggris kemudian sengaja mendongkrak popularitas Mustafa Kemal dengan memunculkannya sebagai pahlawan Perang Ana Forta (1915). Mustafa Kemal menjadi populer dan kemudian menggerakan revolusi nasionalisme. Dia menghasilkan Deklarasi Sivas (1919 M), yang mencetuskan Turki merdeka dan melucuti semua wilayah kekhalifahan Utsmaniyah. Akhirnya Irak, Suriah, Palestina, Mesir, dan sebagainya mendeklaraskan diri sebagai negara nasionalis sendiri yang lepas dari Utsmaniyah. Ideologi Islam dibuang dan digantikan dengan ideologi Nasionalisme.
Saat itu, banyak tokoh Islam yang tertipu dan termakan propaganda Barat mengatakan jika politik Islam atau “politik aliran” sudah bukan masanya lagi, alias sudah ketinggalan zaman.
Sejak saat itu, Mustaf Kemal secara cepat dan gradual berhasil menguasai Turki. Pada 29 November 1923, ia dipilih parlemen sebagai presiden pertama Turki.
Namun rakyat masih banyak yang mendukung kekhalifahan yang kekuasaannya sebenarnya sudah banyak yang lumpuh. Oleh rakyat, Mustafa Kemal dinyatakan murtad. Namun Mustaf Kemal melakukan aksi tandingan dengan mengorbankan darah Muslim Turki. Akhirnya pada 3 Maret 1924, Mustafa Kemal memecat Khalifah dan menghapuskan sistem Islam dari negara. Turki dijadikan negara sekuler. Semua simbol-simbol keagamaan, terutama Islam, dihapuskan dan terlarang.
Reaksi Dunia Islam, Saudi Memboikot
Dunia Islam menyatakan belasungkawa dan sangat prihatin atas apa yang terjadi di Turki. Dari Indonesia, Syarikat Islam membentuk sebuah komite pada 4 Oktober 1924, diketuai oleh Wondosoedirdjo dan wakilnya, KH. Abdul Wahab Hasbullah. Tujuan didirikan komite ini adalah untuk membahas undangan kongres khilafah di Kairo, Mesir. Lalu ditindaklanjuti dengan Kongres Al-Islam Hindia III di Surabaya (24-27 Desember 1924). Kongres ini dihadiri ulama dari seluruh penjuru Hindia Belanda dan menyepakati untuk mengirimkan utusan, wakil umat Islam Indonesia, ke kongres dunia Islam. Utusan ini terdiri dari Suryopranoto (SI), Haji Fakhruddin (Muhammadiyah) dan KHA. Wahab dari kalangan tradisional.
Disebabkan ada perbedaan pendapat dengan kalangan Muhammadiyah, KH. Abdul Wahab dan kawan-kawannya menggelar rapat dengan kalangan ulama tradisionil dari Surabaya, Semarang, Pasuruan, Lasem, dan Pati. Berdirilah Komite Merembuk Hijaz sebagai pegimbang Komite Khilafah yang “jatuh” ke tangan Muhammadiyah dan menyerukan kepada Ibnu Sa’ud, Raja Saudi, agar tradisi keagamaan yang sudah berjalan selama ini jangan dihentikan. Komite Merembut Hijaz ini kemudian dikenal dengan sebutan Nahdlatul Ulama, diresmikan di Surabaya, 31 Januari 1926.
Di tahun 1927 berlangsung Kongres Khilafah II di Mekkah. Agus Salim (Syarikat Islam) hadir dalam kapasitas sebagai utusan Hindia-Belanda. Awalnya para peserta kongres menginginkan agar masalah hancurnya Kekhalifahan Islam di Turki dibahas.
Namun agenda ini menemui kegagalan karena Raja ‘Abdul ‘Aziz bin Sa’ud sebagai tuan rumah kongres menolak membicarakan hal ini.
Hidup di bawah tekanan dan penindasan kekuatan sekularis Turki yang menguasai hampir seluruh bidang kehidupan, sipil maupun militer, ternyata tidak memadamkan api keislaman rakyatnya.
Sejak Mustafa Kemal menguasai Turki pada tahun 1923, Yahudi dari Salonika tersebut berusaha keras memisahkan Turki dengan Islam. Bentuk kekhalifahan diganti dengan bentuk Republik sekuler. Mustafa Kemal dan para pengikutnya juga meracuni rakyat Turki dengan mengatakan jika Islam itu identik dengan kekolotan dan keterbelakangan, sedangkan Barat merupakan simbol kemajuan dan modernitas. Mustafa Kemal pun memindahkan ibukota Turki dari Istanbul ke Angora atau Ankara.
Sebagai perwira militer, Mustafa Kemal menggunakan angkatan bersenjata Turki sebagai garda terdepan dalam menghancurkan keislaman. Bahkan angkatan bersenjata Turki dinyatakan sebagai pendukung utama ideologi Kemalis yang sangat anti Islam, dan sebab itu tentara Turki memiliki peran ganda sebagai “Tentara Politik”. Mustafa tentu tidak sendirian, kekuatan Barat senaniasa berada di belakangnya.
Dari uraian panjang tentang kejatuhan kesultanan Turki Ustmani diatas dapat kita ketahui andil dari kaum Zionis, Konspirasi Yahudi. Sehingga makin jelas apa yang telah Allah firmankan bahwa, “Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik (Al Maaidah: 82)
Ingat, kaum itu adalah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik
Marilah kita intropeksi diri sendiri maupun jamaah/kelompok/organisasi adakah tersusupi kaum itu atau adakah tersusupi pemikiran/pendapat dari kaum itu
Orang-orang Zionis Yahudi  melakukan penyerangan melalui metode penyusupan, perang pemikiran dan penguasaan ekonomi. Semua tertuang dalam metode, pemikiran, strategi mereka yang dikenal sebagai protokol zionisme antara lain
Protokol Zionis yang pertama,
“Kemenangan dapat kita capai dengan lebih mudah berdasarkan kenyataan bahwa dalam hubungan  dengan masyarakat  yang kita inginkan, kita selalu bekerja pada simpul-simpul yang paling sensitif pada pikiran manusia, yaitu pada urusan dana, pada aspek nafsu syahwat manusia, pada keserakahan akan materi yang tidak pernah dapat dipuaskan; dan setiap kelemahan manusia tadi bila diamati satu persatu cukup untuk melumpuhkan daya prakarsa, karena semuanya itu terenggut dari diri mereka, yang pada dasarnya menjadi motor pendorong kegiatan kehidupan mereka”.
Protokol Zionis yang ketujuh,
“Kita harus memaksa pemerintahan bukan-Yahudi untuk menerima langkah-langkah yang akan meningkatkan secara luas rencana yang telah kita buat yang telah kian dekat dengan tujuannya dengan cara meletakkan tekanan pada pendapat umum yang telah kita agendakan yang harus didorong oleh kita dengan bantuan apa yang dinamakan ‘kekuatan besar’ pers. Dengan sedikit perkecualian, tak perlu terlalu dipikirkan, kekuatan itu telah berada dalam genggaman kita”.
Protokol Zionis yang kedelapan
…Untuk sementara waktu sampai saat yang cukup aman tiba untuk memberikan jabatan-jabatan pemerintahan kepada saudara-saudara kita kaum Yahudi, kita akan mempercayakan jabatan-jabatan itu kepada mereka yang track-record dan wataknya sedemikian rupa, yaitu adanya jurang yang lebar antara mereka dengan rakyatnya…

…Kita akan mengepung pemerintahan yang ada dengan para ekonom kita. Karena alasan inilah ilmu ekonomi menjadi mata pelajaran utama yang dituntut dan diajarkan oleh kaum Yahudi. Kita akan dikelilingi oleh galaksi yang terdiri dari para banker, industrialis, kapitalis, dan terutama kaum milyuner, karena sebenarnya segala sesuatu akan ditentukan oleh daya tarik kepada angka-angka…
Protokol Zionis yang kelimabelas
…Dibawah pengaruh kita, pelaksanaan hukum kaum non_yahudi harus dapat diredusir seminim mungkin. Penghormatan kepada hukum harus dirongrong dengan cara interpretasi sebebas mungkin sesuai dengan apa yang telah kita perkenalkan pada bidang ini. Pengadilan akan memutuskan apa yang kita dikte, bahkan dalam kasus-kasus yang mungkin mencakup prinsip-prinsip dasar atau isu-isu politik melalui jalur pendapat surat kabar dan jalur lainnya..
Protokol Zionis yang ketujuhbelas
…Kita telah lama menjaga dengan hati-hati upaya mendiskreditkan para rohaniawan non-Yahudi dalam rangka menghancurkan misi mereka, yang pada saat ini dapat secara serius menghalangi misi kita. Pengaruh mereka atas masyarakat mereka berkurang dari hari ke hari. Kebebasan hati nurani yang bebas dari faham agama telah dikumandangkan diaman-mana. Tinggal masalah waktu maka agama-agama itu akan bertumbangan..

Strategi dibidang ekonomi, salah satunya  tertuang pada protokol zionis yang keenam
“Membangun kekuatan Zionisme melalui manipulasi ekonomi, terutama melalui monopoli perbankan dan kekuatan keuangan”
“Berikan kepada saya kewenangan mencetak uang dan mengatur keuangan suatu negara, dan sesudah itu terjadi saya tidak perlu ambil peduli kepada para pembuat hukum di Negara tersebut”. (Meyer Amschel Rothschild, 1743-1812, pendiri dinasti Rothschilds)
Untuk mewujudkan mimpi-mimpinya,  sejak tahun 1999, seluruh wilayah belahan bumi sudah dikuasai oleh jaringan kekuasaan Lucifer.
Semua umat manusia harus memandang pada satu arah, yaitu kekuatan mata uang, sebagaimana yang dilambangkan oleh mata uang satu dolar Amerika –novus ordo seclorum.
Seluruh struktur perekonomian global telah dikuasai oleh kaum Iluminasi, gerak World Bank dan IMF telah menjadi “dewa Lucifer” yang akan menyelamatkan umat manusia sekaligus menguasainya.
Hal ini sesuai dengan ucapan Prof. J.S. Malan, seorang ahli ekonomi dari Universitas Sao Paolo yang mengatakan:
“Setiap bangsa akan menanggung utang yang berat dan mereka tidak akan mampu membayarnya, sehingga mereka harus menebusnya sebagai budak yang setia dan patuh terhadap perintah. Kekuatan IMF sangat absolut sehingga tidak akan ada satu negara pun yang mampu mendapatkan satu sen pun, kecuali atas persetujuan atau arahan dari IMF”
Kekuasaan IMF adalah perpanjangan tangan dari gerakan zionis yang merupakan perwujudan dari perintah Tuhan, “Orang kaya menguasai orang miskin yang berutang menjadi budak dari yang mengutangi. ” (Amsal 22:7).
Mereka harus menguasai seluruh ladang karena berat kelaparan yang ditanggung bangsa-bangsa di muka bumi. Kaum zionis akan menjadikan seluruh bangsa merangkak dan mengemis kepada kekuasaannya (Kejadian 47: 13-20).
Sikap tamak dan memakan harta secara batil ini telah diingatkan Allah kepada orang-orang beriman agar tidak mencontoh dan mengikuti sikap kaum Yahudi dan Nasrani tersebut, sebagaimana fiman-Nya:
“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya sebagian besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang dengan jalan yang batil dan mereka menghalangi-halangi (manusia) dari jalan Allah….” (at-Taubah: 34)
Berkaitan dengan ayat tersebut, orang-orang alim Yahudi atau Ahbar adalah orang yang mempunyai pengetahuan dalam urusan tertentu, yaitu para eksekutif Yahudi yang telah “memakan” seluruh kekuatan ekonomi dunia untuk kepentingan misi zionisme mereka, seraya menjadikan dana yang mereka kumpulkan untuk menghalangi orang beriman menegakkan hukum dan syariat yang telah ditetapkan Allah SWT.
Mereka yang dikategorikan sebagai Ahbar tersebut telah eksis; jauh sebelum kedatangan Nabi Muhammad saw, yaitu perilaku sebuah kaum jahiliah di kalangan Ahli Kitab yang sangat tercela dan kemudian dikembangkan dari generasi ke generasi berikutnya. Untuk mengukuhkan ambisinya, kita dapat melihat peristiwa yang luput dari pengamatan umat Islam selama ini, yaitu peristiwa menjelang hari kemerdekaan Amerika Serikat –diperingati setiap 4 Juli (ed.) . Pada saat itu dibentuk panitia untuk membuat mata uang Amerika (dolar) yang terdiri atas: Benyamin Franklin, Thomas Jefferson, John Adam, dan Pierre du Simitiere yang semuanya adalah para anggota Iluminasi freemason tingkat ke-33, bahkan Thomas Jefferson adalah pengikut mistik agama Desime yang menjadi pelopor lahirnya pemikiran unitarian-universalist.
Pada saat itu, pemikiran Adam Weishaupt serta bukunya Novus ordo Seclorum telah merasuki jiwa para anggota freemason. Sebagai penghargaan kepada Adam Weishaupt sebagai tokoh sentral zionis, maka mereka menyepakati bahwa lambang satu dolar Amerika memakai simbol-simbol dari Iluminasi dan mencantumkan nama judul buku Weishaupt tersebut sebagai motto pada uang dolar Amerika. Mereka tidak memilih mata uang dalam bentuk pecahan lima, sepuluh, atau dua puluh dolar, karena pecahan satu dolar mewakili pemikiran “satu dunia baru”. Itulah sebabnya pada pecahan satu dolar tersebut sarat dengan falsafah Iluminasi.
Prof. J.S. Malan dalam tulisannya, New Age Reforms bahwa seluruh sumber daya alam dunia, seperti moneter dan industri harus dikontrol sepenuhnya oleh “pemerintahan dunia” karena dengan cara seperti ini, sistem persamaan ekonomi serta kesejahteraaan dunia dapat dilaksanakan serta dinikmati secara merata. Seluruh dunia hanya mempunyai satu sistem moneter yang pengawasannya di bawah satu badan yang tersentralisasi. Dengan cara seperti ini memungkinkan “pemerintahan dunia” menjalankan kebijaksanaannya untuk mengendalikan seluruh negara dan rakyatnya. Inilah yang dinamakan the New World Order (NWO); tatanan dunia baru.
Dunia harus “tunduk” dan “menyembah” kepada dolar sebagai medium untuk mendapatkan karunia dari tuhan (setan) Lucifer. Mereka yang mendapatkan limpahan dolar akan mampu menjadi manusia unggul. Dan mereka yang menguasai dolar –di bidang ekonominya– adalah mereka yang menguasai dunia.
Seluruh lembaga keuangan internasional yang telah dirintis oleh Meyer Rothchild harus menunjukkan keperkasaannya dalam bidang finansial. Pemilikan saham perbankan, multinasional, dan teknologi termasuk microchip harus dimiliki secara mayoritas oleh persaudaraan anggota freemason.
Keberhasilan mereka “memutuskan” hubungan alat tukar/uang dengan karunia Allah adalah ketika mereka tidak lagi menggunakan emas sebagai patokan alat tukar. Sesungguhnya emas adalah salah satu bentuk referensi terhadap karunia Allah.
Salah satu firman Allah yang mengutarakan tentang alat tukar emas,
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan mati sedang mereka tetap dalam kekafirannya, maka tidaklah akan diterima dari seseorang diantara mereka emassepenuh bumi, walaupun dia menebus diri dengan emas (yang sebanyak) itu. Bagi mereka itulah siksa yang pedih dan sekali-kali mereka tidak memperoleh penolong.”(Ali Imran (3):91)
Tujuan serta misi dari New World Order (tatanan dunia baru) sangat sederhana.
Menciptakan satu pemerintahan dunia.
Satu pemimpin dunia.
Satu kepercayaan dunia.
Menjaga dan melindungi ras unggul melalui pengendalian jumlah penduduk.
Warga negara dunia ketiga akan menjadi pembantu dan buruh.
Sumber: Deadly Mist, Upaya Amerika Merusak Kesehatan Manusia, Jerry D. Gray, Sinergi Publishing, 2009 hal 14
Pemikiran/kepercayaan mereka pada umumnya adalah,
Manusia ada dengan sendirinya, tidak diciptakan Allah. (mereka umumnya menyebarluaskan teori evolusi Darwin.)
Manusia mati kembali menjadi materi tanah.
Manusia harus peduli dengan kemanusiaannya demi menjadi manusia unggul sehingga mereka menyebar luaskan hak asasi manusia (HAM) tanpa peduli dan percaya akan hak Allah.
Tidak ada karunia atau rezeki dari Allah, yang ada adalah tukar menukar usaha/upaya antar manusia.
Manusia dalam perwujudan tertinggi menyerupai Tuhan.
Dan kemusyrikan lainnya. Nauzubillah min Zalik.
Akhirnya, sekali lagi saya mengingatkan, marilah kita intropeksi diri sendiri maupun jamaah/kelompok/organisasi adakah tersusupi kaum itu atau adakah tersusupi pemikiran/pendapat dari kaum itu ?
Wallahu a’lam
Bahan bacaan:

Pustaka buku:
1. Zionisme – Gerakan Menaklukan dunia, Alm Z A Maulani (mantan kabakin era Habibi)
2. Ancaman Global freemasonry, Harun Yahya
3. Dajjal dan simbol setan , Toto Tasmara
4. Freemansory di asia tenggara , Abdullah Pattani
5. Mimpi Buruk Kemanusiaan: Sisi-sisi Gelap Zionisme / Ralph Schoenman
6. Doktrin Zionisme dan Ideologi Pancasila : Menguak tabir pemikiran politik founding father, Drs Muhammad Thalib & Irfan S. Awwas
7. Suka Duka Gerakan Islam Dunia Arab, Maryam Jameelah

Tujuan serta misi dari new world order sangat sederhana.
Menciptakan satu pemerintahan dunia.
Satu pemimpin dunia.
Satu kepercayaan dunia.
Menjaga dan melindungi ras unggul melalui pengendalian jumlah penduduk.
Warga negara dunia ketiga akan menjadi pembantu dan buruh.
Sumber: Deadly Mist, Upaya Amerika Merusak Kesehatan Manusia, Jerry D. Gray, Sinergi Publishing, 2009 hal 14

3 Tanggapan
salam kenal..



pada 4 Februari 2010 pada 4:59 pm | Balasmutiarazuhud
Salam kenal kembali,
Mohon maaf karena bukan bentuk komentar, kami belum muat di blog http://mutiarazuhud.wordpress.com
Klo bisa tulislah beberapa kata terkait tulisan.

Terima kasih
wassalam



pada 10 Agustus 2010 pada 1:37 pm | Balasyulidin akhir
mnrt sy tak perlu dipikirkan bila manusia menghambakankan dirinya kpd sesama manusia,tp yg perlu dipikirkan bagaimana agar kita sendiri jangan diperbudak oleh diri kita sendiri.bukankah kita sering melihat, memperhatikan manusia tanpa sadarkan dirinya takut kpd atasannya,relasi bisnis,takut tak punya kerja,dll.?
=====

Tidak ada komentar:

Posting Komentar