Melupakan Tasawuf

Tahukah para pembaca, mengapa mereka dipanggil sebagai Salafush Sholeh?
Karena mereka sholeh, baik, berakhlak baik, mereka mempersembahkan diri mereka di hadapanNya. Mereka tidak mau membela diri karena malu terhadap rububiyah-Nya dan merasa cukup dengan sifat qayyum-Nya.

Mereka yakin bahwa Allah memberi mereka sesuatu yang lebih daripada apa yang mereka berikan untuk diri mereka sendiri.
Mereka adalah generasi terbaik yang berserah diri (Islam) kepada Allah.
Sehingga mereka mencapai tingkatan muslim yang terbaik yakni Ihsan (muhsin/muhsinin).  Ihsan (kata arab) yang maknanya baik, terbaik.
Kami berupaya mengikuti/mencontoh para Salafush sholeh.  Kami mendalami tasawuf dalam islam adalah mendalami tentang akhlakul karimah, mendalami upaya agar dapat “seolah-olah melihatNya”, mendalami tentang ihsan yang bagian dari pokok-pokok ajaran Islam sebagaimana yang disampaikan oleh malaikat Jibril
Tentang Islam (rukun Islam/fiqih), Tentang Iman (rukun Iman/Ushuluddin) , Tentang Ihsan (akhlak/tasawuf)
Rasulullah saw berkata, “Beribadah kepada Allah seolah-olah anda melihat-Nya walaupun anda tidak melihat-Nya, karena sesungguhnya Allah melihat anda.”
Orang-orang kafir atau orang-orang yahudi, mereka tahu bahwa jalan menuju kesempurnaan (ihsan) seorang muslim adalah mendalami tentang ihsan(tasawuf), sehingga mereka berupaya mencitrakan buruk kepada tasawuf dalam Islam dan sebagian ulama termakan propaganda tersebut. Perhatikanlah bagaimana Orang-orang kafir atau orang-orang yahudi berupaya meruntuhkan akhlak kaum muslim dengan budaya mereka, pornografi, seks bebas, homoseksual, miras, narkoba dll.
Hal inilah yang terjadi di zaman yang dikatakan modernisasi agama dimana ulama-ulama melupakan tentang tasawuf dalam islam, sehingga dari ulama-ulama seperti itu lahirlah kaum muslim yang taat beribadah namun tidak berakhlakul karimah.
Untuk itulah kami menganjurkan kepada mereka yang berwenang dan sedang memasukkan aspek  “etika”  kedalam kurikulum pendikan memperhatikan tentang Ihsan atau Tasawuf dalam Islam. Silahkan baca tulisan selengkapnya pada http:pendidikan-akhlak
Jadi kemerosotan akhlak yang kita temui di negeri kita,  bisa jadi karena para ulama telah melupakan tentang tasawuf dalam Islam  atau melupakan tentang ihsan, melupakan tentang akhlakul karimah
Akhlakul karimah adalah kesadaran atau perbuatan/perilaku secara sadar dan mengingat Allah.
Perhatikanlah mereka yang korupsi, mafia peradilan/hukum atau yudikatif yang tidak menegakkan keadilan, para penguasa (eksekutif) yang masih kurang peduli dengan nasib rakyatnya, para legislatif yang sebagian mereka masih belajar tentang etika dan belajar membedakan antara uang rakyat dengan uang pribadi, belajar bagaimana mereka mewakili rakyat dengan keadaan rakyat sesungguhnya dan lain lain,  tentu sebagian mereka taat menjalankan ibadah sholat, puasa, zakat bahkan ibadah haji namun pada hakikatnya mereka tidak berakhlakul karimah. Mereka tidak mengingat Allah ta’ala ketika hendak melakukan perbuatannya.
Wassalam
Zon di Jonggol, Kab Bogor, 16830
=====

Tidak ada komentar:

Posting Komentar