Konsep Ekonomi berdasarkan Ketuhanan

Konsep Ekonomi berdasarkan Ketuhanan
Konsep ekonomi mandiri berdasarkan ekonomi pancasila yang berlandaskan sila kesatu, Ketuhanan yang Maha Esa.
1. Setiap warga negara rezekinya sudah ditentukan Allah jauh sebelum mereka lahir ke dunia.
2. Pemerintah mengupayakan agar setiap warga negara sanggup menjemput rezeki untuk penghidupan mereka dan bersyukur atasnya sesuai firman Allah,“Dan sungguh, Kami telah menempatkan kamu di bumi dan di sana Kami sediakan (sumber) penghidupan untukmu. (Tetapi) sedikit sekali kamu bersyukur. (QS Al A’raf :10).
3. Pemerintah harus melaksanakan pemerintahan sesuai dengan yang diperintahkan Allah. Pemerintah yang tidak sesuai maka akan membuat warga negara gagal menjemput rezeki, kesengsaraan, ketidak adilan. Hindarkan KKN, yakinlah rezeki anak, saudara, handai taulan, pemberi sumbangan kampanye maupun teman sudah ditetapkan Allah jauh sebelum mereka lahir ke dunia. Anjurkan mereka untuk menjemput rezeki masing-masing sesuai dengan perintah Allah agar mereka selamat dunia maupun selamat akhirat.
4. Pemerintah mengupayakan agar sebagian besar warga negara dapat menjemput rezeki dengan cara sebagai produsen, seperti petani, nelayan, peternak, pedagang dari hasil produsen bangsa sendiri, pabrikan yang memberikan nilai tambah produk sesuai dengan firman Allah, Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi, dan menurunkan air hujan dari langit, kemudian Dia mengeluarkan dengan air hujan itu berbagai buah-buahan menjadi rezki untukmu; dan Dia telah menundukkan bahtera bagimu supaya bahtera itu, berlayar di lautan dengan kehendak-Nya, dan Dia telah menundukkan (pula) bagimu sungai-sungai.(QS Ibrahim: 32). Sebagai contoh dalam pertanian, upayakan perbaikan/pembuatan irigasi, perbaikan/pembuatan waduk dll. Yang harus diingat jagalah lingkungan/ekologi. Janganlah membuat kerusakan di muka bumi.
5. Anjurkan kepada warga negara untuk selalu bertawakal setelah berupaya giat dan bersyukur.
6. Budayakan agar warganegara tidak menjadi konsumen / pedagang produk/jasa bangsa lain semata. Yang diperbolehkan sebagai pembeli produk/jasa bangsa lain yang kemudian diberikan nilai tambah sebelum diperdagangkan.
7. Hindari instrumen keuangan, perdagangan yang mengarah ke riba, menumbuhkan uang dari uang semata. Anjurkan implementasi ekonomi syariah.
8. Yakinlah dengan kemandirian ekonomi bangsa akan menumbuhkan kedaulatan bangsa sehingga terwujud kemerdekaan yang sesungguhnya.
 =====

Tidak ada komentar:

Posting Komentar