Ingin menjadi tuhan

Waspadai mereka yang ingin menjadi tuhan di muka bumi
Ada dari saudara-saudara muslim kita  berprasangka bahwa kami menyampaikan kesalahpahaman-kesalahpahaman selama ini yang telah terjadi adalah karena kami membenci atau memfitnah para ulama mereka.
Insyaallah kami berupaya untuk tidak membenci semua yang diciptakan Allah ta’ala. Jangankan membenci ulama yang telah jelas bersyahadat, kamipun tidak membenci kaum Yahudi karena mereka menjadi kaum Yahudi atas kehendak Allah Azza wa Jalla, kita tidak boleh membenci kehendakNya. Hal yang kami benci adalah perbuatan mereka menjajah tanah saudara-saudara muslim kita di Palestina
Kami menyampaikan kesalahpahaman-kesalahpahaman yang telah terjadi selamai ini baik melalui blog kami ini adalah semata-mata karena Allah ta’ala untuk mewujudkan kesempurnaan iman dengan mencintai sesama manusia yang telah bersyahadat sebagaimana Rasulullah mencintai ummatnya
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam sangat mencintai ummatnya sebagaimana terlukiskan dalam perkataannya yang artinya, “aku tersungkur sujud pada Rabbku lalu Allah memulai dengan pujian dan sanjungan untukku yang belum pernah disampaikan pada seorang pun sebelumku, kemudian dikatakan: Hai Muhammad, angkatlah kepalamu, mintalah pasti kau diberi, berilah syafaat nicaya kau diizinkan untuk memberi syafaat. Maka aku mengangkat kepalaku, aku berkata: Wahai Rabb, ummatku, wahai Rabb, ummatku, wahai Rabb, ummatku“. (HR Bukhari 4343)

Diriwayatkan hadits dari Abu Hurairah, Rasulullah saw. bersabda:
Demi Allah, Kalian tidak akan masuk surga hingga kalian beriman, dan tidaklah kalian beriman hingga kalian saling menyayangi. (HR Muslim)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Sesungguhnya Allah Ta’ala berfirman pada hari kiamat kelak: Mana orang-orang yang saling mencintai karena keagungan-Ku? Hari ini kunaungi mereka, di mana tidak ada naungan pada hari ini selain naungan-Ku.
(HR Muslim 4655)

Kami berupaya menegakkan Ukhuwah Islamiyah dimana saat ini umat muslim telah terpecah belah dalam batas-batas wilayah yang disebut dengan Negara dengan egoisme seperti nasionalisme. Contoh kita mungkin saja berperang dengan Malaysia hanya karena batas Negara (hubud dunya) padahal banyak dari warganegara Malaysia adalah saudara-saudara muslim kita sendiri.  Kita, kaum muslim dipecah-belahkan dengan paham nasionalisme. Hal ini telah kami uraikan dalam tulisan padahttp://mutiarazuhud.wordpress.com/2011/04/18/paham-individualisme/
Kitapun terpecah belah pula oleh karena perbedaan pemahaman terhadap Al-Qur’an dan Hadits.
Sebagai contoh, kita terpecah belah dalam menghadapi amal kebaikan (amal sholeh) berupa  peringatan Maulid Nabi oleh karena kaidah tanpa dalil dari Al-Qur’an dan Hadits yakni “LAU KAANA KHOIRON LASABAQUNA ILAIHI” (Seandainya hal itu baik, tentu mereka, para sahabat akan mendahului kita dalam melakukannya). Kesalahpahaman kaidah tersebut telah kami uraiakan dalam tulisan pada
dan

Bagi mereka yang berkeyakinan bahwa peringatan Maulid adalah bid’ah dan sesat maka sesungguhnya mereka telah melecehkan ulama-ulama kita terdahulu yang telah jelas ke-istiqomah-an dan ke-sholeh-an nya seperti  Buya Hamka  atau  ulama-ulama besar  kita yang terhimpun dalam Majelis Ulama Indonesia yang menetapkan hari-hari besar keagamaan.
Peringatan Maulid Nabi bukanlah sebuah kewajiban namun kebutuhan kita untuk mengingat kehidupan  Rasulullah shallallahu alaihi wasallam sebagai bahan untuk kita meneladaninya dalam menjalankan kehidupan kita. Perbuatan memperingati sesuatu kejadian di waktu lampau sebagai pelajaran untuk kemudian hari adalah suatu perkara baik. Firman Allah ta’ala Wal tandhur nafsun ma qaddamat li ghad ,  “Perhatikan masa lampaumu untuk hari esokmu” (QS al Hasyr [59] : 18 )
Hal yang harus kita ingat selalu bahwa yang pasti benar hanyalah (lafadz / nash) Al-Qur’an dan (lafadz / nash ) Hadits. Setiap  pemahaman / penafsiran / pendapat / perkataan ulama bisa benar dan bisa pula salah.
Upaya pemecah-belahan ummat muslim pada hakikatnya diupayakan pula oleh kaum yang memang diciptakan Allah ta’ala sebagai kaum yang mempunyai rasa permusuhan terhadap kaum muslim
Firman Allah ta’ala yang artinya, “orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang beriman adalah orang-orang Yahudi dan orang-orang Musyrik” ( QS Al Maaidah [5]: 82 ).
Contoh pada masa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam , bagaimana orang Yahudi menghasut orang Aus dan Kharaj
Ketika orang-orang Aus dan Khajraj sedang berkumpul dalam satu majlis, kemudian ada seorang Yahudi yang melalui mereka, lalu ia mengungkit-ungkit permusuhan dan peperangan mereka pada bani Bu’ats.  Maka permusuhan diantara kedua suku tersebut mulai memanas kembali, kemarahan mulai timbul, sebagian mencerca sebagian lain dan keduanya saling mengangkat senjata, lalu ketegangan tersebut disampaikan kepada Nabi shallallahu alaihi wa salam. Kemudian beliau mendatangi mereka untuk menenangkan dan melunakkan hati mereka, seraya bersabda:
“Apakah dengan panggilan-panggilan jahiliyah, sedang aku masih berada di tengah-tengah kalian?.” Lalu beliau membacakan Ali Imron ayat 103 yang artinya,
‘Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah secara berjama’ah, dan janganlah kamu bercerai berai , dan ingatlah nikmat Allah atas kamu semua ketika kamu bermusuh-musuhan maka Dia (Allah) menjinakkan antara hati-hati kamu  maka kamu menjadi bersaudara sedangkan kamu diatas tepi jurang api neraka, maka Allah mendamaikan antara hati kamu. Demikianlah Allah menjelaskan ayat ayatnya  agar kamu mendapat petunjuk”
Setelah itu mereka menyesal atas apa yang telah terjadi dan berdamai kembali seraya berpeluk-pelukan dan meletakan senjata masing-masing.
Mereka yang berupaya memecah umat muslim diantaranya,
Mereka adalah Abdullah bin Saba’ (Yahudi dari Yaman) yang memecah umat Islam dengan memfitnah Imam Sayyidina Ali karamallah wajhu. Sehingga kaum muslim terpecah menjadi ada yang menjadi syiah namun bukan sekedar sebagai pengikut Imam Sayyidina Ali karamallah wajhu namun menuhankannya dan kesesat-kesesatan lainnya.
Mereka adalah Mustafa Kemal Attaturk (Yahudi dari Dumamah) yang menghancurkan kekhalifahan Turki Utsmani. Mereka adalah Terrence E. Lawrence (Yahudi dari Inggris) yang harum namanya di Saudi dan disebut sebagai Lawrence of Arabia.
Mereka adalah Snouck Hurgronje (Yahudi Belanda) yang pura-pura masuk Islam dan menggunakan ‘keIslamannya’ sebagai senjata untuk menghancurkan umat Islam Indonesia.
Mereka juga membuat/mengarahkan agama baru seperti Bahaiyah  yang  didirikan  seseorang Freemason  Abdulbaha.
Ahmadiyah  didirikan  oleh  seorang Freemasonry  India  Mirza  Ghulam  Ahmad,  yang  radikal  disebut aliran  Qadyani,  dan  yang  halus  disebut  aliran  Lahore.  Biaya dakwah dan  tablighnya  itu dari Freemasonry  International melalui penguasa  Inggris.
Freemasonry  pun  mensponsori  terbentuknya tharekat-tharekat Islam yang berfatwa dan bergerak sejalan dengan ajaran  Freemasonry  itu,  di bentuknya  pada  tahun  1946  gerakan Quraniyah  dipimpin   oleh  Syekh  Yakub dari  Palestina,  segala sesuatu harus berdasar Qur’an  tanpa  tafsir dan semua hadits Nabi saw  ditolaknya,  sehingga  mereka  shalat  dan  saum  hanya berdasarkan  Qur’an,  tidak  ada  raka’at  dalam  shalat,  tidak  ada bacaan  tertentu  dalam  shalat,  tidak  ada  adzan,  qamat  dsb.
Lalu apa sebenarnya keinginan mereka memecah belah umat muslim ?
Boleh percaya dan boleh tidak,  mereka pada hakikatnya ingin menunjukkan  kepada Tuhan atau menantang Tuhan bahwa mereka akan menjadi manusia paling unggul dan menjadi pemimpin manusia bagaikan tuhan bagi manusia di muka bumi.
Mereka bisa jadi adalah Zionis Yahudi atau iluminati atau freemason atau lucifier alias para penyembah iblis. Mereka berpaling dari kitab Taurat dan mengikuti ajaran paganisme peninggalan Mesir kuno
“Dan setelah datang kepada mereka seorang Rasul dari sisi Allah yang membenarkan apa (kitab) yang ada pada mereka, sebahagian dari orang-orang yang diberi kitab (Taurat) melemparkan kitab Allah ke belakang (punggung)nya, seolah-olah mereka tidak mengetahui (bahwa itu adalah kitab Allah).” (QS Al Baqarah [2]: 101 )
“Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan sihir).” (QS Al Baqarah [2]:102 )
Atas kehendak Allah Azza wa Jalla, mereka telah berhasil mensesatkan kaum Nasrani.
Mereka  telah mengelabui kaum Nasrani dengan konsep trinitas. Dengan konsep Trinitas, mereka menempatkan Tuhan di tempat yang jauh di surga karena mereka ingin menjadi tuhan di muka bumi.
“Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam”, padahal Al Masih (sendiri) berkata: “Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu”. Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun.”  (QS Al Maaidah [5]:72 )
“Sesungguhnya kafirlah orang orang yang mengatakan: “Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga”, padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir diantara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih”.  (QS AlMaaidah [5]:73 )
Bagi kaum Nasrani,  mereka ciptakan manusia pemimpin (sistem kepausan) yang dapat menetapkan yang halal menjadi haram dan yang haram menjadi halal sesuai arahan mereka.
“Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah dan (juga mereka mempertuhankan) Al Masih putera Maryam, padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.”  ( QS At Taubah [9]:31 )
“Betul! Tetapi mereka itu telah menetapkan haram terhadap sesuatu yang halal, dan menghalalkan sesuatu yang haram, kemudian mereka mengikutinya. Yang demikian itulah penyembahannya kepada mereka.” (Riwayat Tarmizi)
Tuhan telah melecehkan mereka (zionis Yahudi) dengan tidak memiliki sejengkal tanahpun di muka bumi ini  namun mereka mencoba mendapatkan tanah dengan menjajah tanah Palestina.
Mereka (zionis Yahudi) dibalik bangsa Amerika , menetapkan adanya hak veto dalam Perserikatan Bangsa Bangsa , pada hakikatnya adalah dalam rangka mewujudkan keinginan mereka menjadi tuhan bagi manusia. Merekalah yang menetapkan yang menurut mereka baik berdasarkan kepentingan atau hawa nafsu mereka
Mereka menetapkan sistem keuangan atau alat tukar tidak lagi terkait dengan karunia Allah ta’ala yakni emas.  Emas adalah salah satu bentuk “referensi” atau kaitan terhadap karunia Allah ta’ala
Firman Allah ta’ala yang mengutarakan tentang alat tukar emas,
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan mati sedang mereka tetap dalam kekafirannya, maka tidaklah akan diterima dari seseorang diantara mereka emas sepenuh bumi, walaupun dia menebus diri dengan emas (yang sebanyak) itu. Bagi mereka itulah siksa yang pedih dan sekali-kali mereka tidak memperoleh penolong.” (Ali Imran [3]:91)

Dalam rangka mewujudkan keinginan mereka menjadi  Tuhan di muka bumi,  langkah-langkah mereka ditengarai diantaranya adalah pada  melalui perang pemahaman (ghazwul fikri). Mereka mencoba mengelabui dan mengarahkan kaum muslim. Mereka memasukan pola pemahaman (ghazwul fikri) bahwa Tuhan bertempat di atas ‘Arsy karena pada hakikatnya mereka ingin menempatkan Tuhan di tempat yang jauh untuk mewujudkan keinginan mereka menjadi tuhan di muka bumi, pemimpin manusia di muka bumi atau ditengarai dikenal juga sebagai  ”the new world order”
Pilihan mereka untuk “menempatkan” Tuhan pada tempat yang jauh adalah mengangkat kembali pemahaman Ibnu Taimiyah yang telah ditolak oleh banyak ulama dan pemahaman yang telah terkubur sejak lama.
Mereka mengutus Terrence E. Lawrence (Yahudi dari Inggris) atau dikenal sebagai Laurens Of Arabian.  Dia telah diarahkan supaya menyelidiki ke dalam masyarakat Islam dengan menyamar sebagai ulama dan mendalami ilmu Islam di Mekah dan Mesir (Al Azhar) dan ia telah bertemu dengan ratusan ulama besar yang masyur, memperbincangkan tentang cara untuk membiasakan umat Islam di segi kemajuan dunia seperti kebiasaan barat serta ia menyebarkan faham supaya umat Islam tidak terikat dan tidak fanatik kepada aliran mazhab.  Uraian dapat ditemukan dalam tulisan pada http://mutiarazuhud.wordpress.com/2010/11/03/tharikat/
Mereka menghidupkan istilah “manhaj salaf” atau “mazhab salaf” yang digagas oleh Ibnu Taimiyah  dan difatwakan oleh nya sebagai “mazhab salaf itu pasti benar “
“Barangsiapa mengingkari penisbatan kepada salaf dan mencelanya, maka perkataannya terbantah dan tertolak ‘karena tidak ada aib untuk orang-orang yang menampakkan madzab salaf dan bernisbat kepadanya bahkan hal itu wajib diterima menurut kesepakatan ulama, karena mazhab salaf itu pasti benar” [Majmu Fatawa 4/149]
Pengangkatan kembali istilah mazhab salaf , boleh jadi merupakan upaya adu domba atau pemecah belah kaum muslim. Kalau dikatakan dalam fatwa Ibnu Taimiyah di atas bahwa mazhab Salaf itu pasti benar tentu akan menimbulkan keraguan atau kebingungan kaum muslim yang bermazhab akan kebenaran mazhab yang diikutinya.
Oleh karennya kami sampaikan bahwa apa yang difatwakan oleh Ibnu Taimiyah tentang adanya mazhab salaf adalah perkara yang mengada-ada yang tidak pernah disampaikan oleh Salafush Sholeh maupun oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Hal ini telah kami uraikan dalam tulisan pada

Selain disebarluaskan adanya mazhab salaf, disebarluaskan pula ketakutan yang berlebihan terhadap bid’ah. Nash-nash hadits tentang bid’ah pada hakikatnya adalah kepentingan intropeksi diri bukan untuk memecahbelah umat muslim dengan menghujatnya sebagai ahlul bid’ah
Ketakutan terhadap bid’ah pada hakikatnya timbul dari ketidakmauan bermazhab. Padahal batasan perkara syariat atau perkara ibadah yang harus kita laksanakan sudah tuntas dituliskan dan dijelaskan oleh para Imam Mazhab yang empat, diluar itu pastilah perkara yang mengada-ada dan sesat.
Begitu pula menyerukan kepada umat muslim untuk berijtihad masing-masing pada hakikatnya adalah memecah belah umat muslim.
Marilah kita waspadai adanya keinginan mereka (zionis yahudi) menjadi tuhan di muka bumi dan pemimpin dunia dalam rangka mereka menantang Allah Azza wa Jalla.
Ditengarai mereka akan menciptakan bagi kaum muslim, pemimpin dari kalangan salafi / wahabi yang dapat menetapkan atau memfatwakan sesuai arahan mereka. Pada saat ini kaum wahhabi menjadikan mereka (Amerika / Zionis Yahudi) teman kepercayaan, menjadikan penasehat keamanan, pembangunan, pengelolaan sumber daya alam / pertambangan bahkan menjadikan penasehat kurikulum pengajaran dan pendidikan sebagaimana yang telah kami uraikan dalam tulisanhttp://mutiarazuhud.wordpress.com/2011/02/07/muslim-bukanlah-ekstrimis/
Supaya mereka tidak berhasil mengadu domba, kita marilah kita ingat selalu bahwa kita bersaudara sesama manusia yang telah bersyahadat. Andaikan terjadi perselisihan  ataupun kesesatan pada hakikatnya dikarenakan ketidak-tahuan, ketidak-pahaman atau kesalah-pahaman.semata.
Supaya mereka tidak berhasil mengadu domba kita, sebaiknya janganlah kita berselisih, bertengkar dengan sesama muslim, ketahui dan tegaskan  mana pemahaman yang kufur atau sesat dari kaum Salafi/Wahhabi, kaum Syiah, kaum Ahmadiyyah dan lain lain. Janganlah mensesatkan atau mengkafirkan suatu kaum muslim hanya berdasarkan pemahaman kita semata
Marilah kita tegakkan ukhuwah Islamiyah.  Sebaiknyalah bisa disepakati pemimpin dari majelis-majelis ulama muslim dari seluruh negara.  Pemimpin majelis ulama tingkat dunia yang hanya taat kepada Allah ta’ala dan RasulNya. Terbebas dari paham sekulerisme, pluralisme, liberalisme, hedonisme, kapitalisme, materialisme dan isme-isme lainnya  Fatwakan bagi pemimpin-pemimpin negeri yang mengaku muslim untuk mengabdi hanya kepada Allah Azza wa Jalla, bukannya mengabdi pada Amerika yang dibelakangnya adalah Zionis Yahudi. Waspadailah keinginan mereka menjadi tuhan di muka bumi atau menjadi pemimpin dunia berdasarkan hawa nafsu mereka semata.
Wassalam
Zon di Jonggol, Kab Bogor 16830
=====

Tidak ada komentar:

Posting Komentar