"Demi Massa, Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal kebaikan (amal saleh) dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.
( QS Al Ashr [103]:1-3 )"
Mereka sulit sekali menerima apa yang kita sampaikan.
Tampaknya mereka terlampau fanatik dengan syaikh/ulama/ustadz dari Jazirah Arab.
Walaupun mereka mengerti bahasa arab, belum tentu orang Arab itu memahami agama dengan baik.
Sesungguhnya pemahaman agama itu dikaruniakan oleh Allah Azza wa Jalla kepada siapa yang dikehendakiNya dan dibelahan bumi manapun
“Allah menganugerahkan al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Qur’an dan As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah)“.(QS Al Baqarah [2]:269 )
Juga syaikh/ulama/ustadz di Jazirah Arab, lemah dibawah kendali para penguasa dinasti Saudi
Kurikulum pendidikan agama disusun berdasarkan nasehat dari orang Amerika (non muslim), sebagaimana yang terurai dalam tulisan padahttp://mutiarazuhud.wordpress.com/2011/02/07/muslim-bukanlah-ekstrimis/Itulah karena mereka memilih sistem kerajaan dalam pemerintahan. Hal ini sudah kami uraikan dalam tulisan padahttp://mutiarazuhud.wordpress.com/2010/10/17/pemimpin-dalam-islam/
Berdasarkan beberapa riwayat maka telah disampaikan bahwa di Jazirah Arab kemudian hari akan dikuasai Mulkan Jabbriyyan.
Mereka yang di Jazirah Arab lah yang pertama kali diluruskan dari kesesatan oleh Imam akhir zaman.
Silahkan simak tulisan pada
dan
http://www.eramuslim.com/suara-langit/kehidupan-sejati/jihad-merupakan-jalan-menyambut-babak-kelima.htm
Berdasarkan informasi yang kami peroleh, pada generasi sekarang ini, dari seluruh dunia, mayoritas Wali Allah berada di Indonesia . Namun tidak semua muslim dapat mengenal mereka sebagaimana yang disampaikan dalam hadits qudsi, “Allah berfirman yang artinya: “Para Wali-Ku itu ada dibawah naungan-Ku, tiada yang mengenal mereka dan mendekat kepada seorang wali, kecuali jika Allah memberikan Taufiq HidayahNya”
Abu Yazid al Busthami mengatakan: Para wali Allah merupakan pengantin-pengantin di bumi-Nya dan takkan dapat melihat para pengantin itu melainkan ahlinya.
Sahl Ibn ‘Abd Allah at-Tustari ketika ditanya oleh muridnya tentang bagaimana (cara) mengenal Waliyullah, ia menjawab : “Allah tidak akan memperkenalkan mereka kecuali kepada orang-orang yang serupa dengan mereka, atau kepada orang yang bakal mendapat manfaat dari mereka – untuk mengenal dan mendekat kepada-Nya.”
Jadi untuk dapat dekat dengan Wali Allah maka kita harus meningkatkan diri dari muslim yang awam menjadi muslim yang baik atau muslim yang ihsan (muhsin). Berapa langkah yang harus dilakukan dan merupakan nasehat wali Songo, kami muat dalam tulisan padahttp://mutiarazuhud.wordpress.com/2011/02/21/tips-bertasawuf/
Wassalam
Zon di Jonggol, Kab Bogor 16830
3 Tanggapan
pada 12 Mei 2011 pada 6:43 am | Balasmamo cemani gombong
nasehat yang sangat berguna bang ………ya Alloh tunjukanlah hambamu yang dungu ini ke jalan yang Engkau ridhoi ………Amiin ….ya Robbal ‘Alamiin ……salam .
Allahu Akbar
pada 24 Agustus 2011 pada 8:59 pm | Balasyani kadiri
terimakasih atas pencerahannya
11 Mei 2011 oleh mutiarazuhud
Subhanallah wal hamdulillah... Jazzakumullah Khoiran Katsiro
BalasHapus