Berselisih penghambat untuk sampai pada tujuan hidup kita
Dalam tulisan sebelumnya sudah kami sampaikan tentang perbedaan pemahaman adalah kehendakNya
Sikap kita dengan berselisih, berbantah-bantahan,bertengkar, saling membunuh adalah salah satu yang menghambat kemajuan umat Islam.
Berselisih, berbantah-bantahan, bertengkar, saling membunuh adalah sikap yang tidak disukai Allah ta’ala
Kita harus dapat membedakan antara berbeda dengan berselisih. Berbeda adalah beragam (plural) sedangkan berselisih adalah sikap atas perbedaan.
Sikap yang baik adalah sabar dan ikhlas atas kehendak Allah tsb, salah satunya dengan saling menghargai perbedaan pemahaman.
Sungguh setiap hamba Allah yang telah bersyahadat dengan “sidqan min qalbihi“ (betul-betul keluar dari qalbu), mereka telah berjalan pada jalan yang lurus
“Tak ada satu orang pun yang bersaksi bahwa sesungguhnya tiada tuhan selain Allah dan Muhammad rasul Allah yang ucapan itu betul-betul keluar dari kalbunya yang suci kecuali Allah mengharamkan orang tersebut masuk neraka“. (H.R. Bukhari dan Muslim).
Metode pemahaman, madzhab, manhaj, tharekat, halaqah, kelompok atau bentuk jama’ah minal muslimin lainnya adalah diibaratkan “kendaraan” untuk berjalan di jalan yang lurus. Keberagamaan “kendaraan” tersebutlah yang merupakan kehendak Allah.
Sekarang marilah kita intropeksi bagaimana “kendaraan” yang telah kita gunakan apakah dapat mengantarkan kepada tujuan kita ?.
Seberapa cepat sampai tujuan ?
Kadang tidak kita sadari , kita terlampau sibuk memperbincangkan tentang “kendaraan” sehingga “kendaraan” tersebut tidak juga berjalan kepada tujuan.
Kemanakah tujuan kita ? surgakah ?
“Adapun orang-orang yang beriman kepada Allah dan berpegang teguh kepada (agama)-Nya niscaya Allah akan memasukkan mereka ke dalam rahmat yang besar dari-Nya (surga) dan limpahan karunia-Nya. Dan menunjuki mereka kepada jalan yang lurus (untuk sampai) kepada-Nya.” ( QS An Nisaa’ [4]:175 )
Surga adalah ciptaanNya sedangkan tujuan kita sampai (wushul) kepada-Nya.
Hamba Allah akan sampai (wushul) kepadaNya bisa dengan cepatnya yakni pada saat ini juga di dunia atau berlambat-lambat ketika di akhirat nanti.
Hamba-hamba Allah yang telah sampai kepadaNya di dunia adalah mereka yang seolah-olah melihat Allah, melihat Allah dengan hati atau muslim yang ihsan. (Ihsan,bahasa arab yanga artinya terbaik/sempurna.)
Marilah kita bersegera kepada Allah, jangan sibuk memperbincangkan “kendaraan” sampai lupa menjalankan kendraan atau lupa pada tujuan yang sebenarnya.
Mereka, muslim yang mendalami dan mengamalkan tentang Ihsan (tasawuf/akhlak) mengenal “Fafirruu Ilallah” berlarilah kepada Allah.
Mudah2an para pengunjung/pembaca blog dapat memahami kami mengapa kami begitu kukuh menyampaikan tentang Ihsan atau tasawuf dalam Islam, begitu kukuh kami mengingatkan tentang akhlak, Insyaallah semua itu kami lakukan adalah atas persaudaraan muslim dan mengingatkan pada tujuan kita sebenarnya dalam melangkahkan kaki di bumi ciptaan Allah ta’ala.
Wassalam
=====
22 Januari 2011 oleh mutiarazuhud
Tidak ada komentar:
Posting Komentar