Pemahaman Harfiah

Dalam sebuah diskusi, seseorang yang berpemahaman ala Wahabi / Salafy mencoba memaknai syair atau nasehat dari Imam Syafi’i rahimullah dengan metode pemahaman secara harfiah, tersurat atau sebagaimana yang tertulis.
Ini kata pembukanya,

Kurang apalagi Imam syafi’i. Sufi iya. Ahli fiqh ok,hafidz alqur’an, bahkan dibidang ilmu hadits beliau dijuluki sebagai Nashiru sunnah (pembela sunnah). Hasilnya, Buku2 beliau enak dibaca dan tegas. Arrisalah, Al-Umm. Semua definisi menjadi jelas. Termasuk buku kumpulan syairnya yang indah:
.
“Uhibbu asShalihiina wa lastu minhum
La’alli an anaala bihim syafa’ah
Wa akrahu man tijaratuhu al maashii
Wa lau kunnaa sawa’an fil bidha’ah”

“Aku mencintai orang shalih
Walaupun aku bukan seperti mereka
Tapi aku benci dengan orang2 ahli maksiat
Meskipun sesungguhnya aku pun sama kelakuannya”
Kalau kita lihat sepintas syair empat baris, terjemahan empat baris.
Syair seperti ini atau perkataan-perkataan yang mengandung hikmah tidak dapat dimaknai secara lahiriah, tekstual, harfiah atau tersurat
Umumnya mengandung kata kiasan (Balaghoh) yang mempunyai makna yang dalam, tersirat atau hikmah. Begitu juga nash-nash Al-Qur’an dan Hadits banyak yang dimaknai dengan pemahaman yang dalam (hikmah) atau secara tersirat.
“Demi Al Quraan yang penuh hikmah” (QS Yaasiin [36]: 2)
Selengkapnya silahkan baca tulisan padahttp://mutiarazuhud.wordpress.com/2010/10/20/hikmah/
Syair yang diuraikan tsb  adalah menunjukkan sikap tawadhu dari Imam Madzhab As-Syafi’i ra

Mereka mengartikan
“Uhibbu asShalihiina wa lastu minhum La’alli an anaala bihim syafa’ah”
sebagai
“Aku mencintai orang shalih walaupun aku bukan seperti mereka”
itu saja
Jauh sekali makna yang sebenarnya atau ada bagian yang tidak dimaknai.

Uhibbu as Shalihiina = Aku mencintai orang shalih
walastu minhum = Walaupun.. aku tidak seperti mereka
La’ali an anaala bihim syafa’ah = Beliau berharap / semoga memperoleh Syafa’at / pertolongan dari Rosulullah saw (untuk menjadi orang yang Sholeh)
Ini tauladan yang disampaikan Imam Syafi’i ra bahwa kita tidak boleh mengatakan / mengakui sebagai saya serupa dengan mereka termasuk orang sholeh, atau saya seorang sholeh atau saya seorang sufi atau saya seorang muhsin, karena orang sholeh, orang sufi, orang muhsin adalah dinisbatkan kepada perbuatan Allah pada manusia atau hasil penilaian Allah pada manusia. Bagi kita manusia hanya boleh berharap pertolongan Allah dan berupaya untuk mencapainya.
Tentang orang sholeh
[29:9] Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh benar-benar akan Kami masukkan mereka ke dalam (golongan) orang-orang yang saleh
[3:114] Mereka beriman kepada Allah dan hari penghabisan, mereka menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar dan bersegera kepada (mengerjakan) pelbagai kebajikan; mereka itu termasuk orang-orang yang saleh.
[7:196] Sesungguhnya pelindungku ialahlah Yang telah menurunkan Al Kitab (Al Qur’an) dan Dia melindungi orang-orang yang saleh.
[4:69] Dan barangsiapa yang menta’ati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi ni’mat oleh Allah, yaitu : Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.
[26:227] kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh dan banyak menyebut Allah dan mendapat kemenangan sesudah menderita kezaliman. Dan orang-orang yang zalim itu kelak akan mengetahui ke tempat mana mereka akan kembali
Kita simak doa Nabi Ibrahim as
“(Ibrahim berdo’a): “Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku hikmah dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang saleh (QS Asy Syu-ara [26]:83 )
Oleh karenanya kita harus berupaya menjadi orang-orang sholeh, orang-orang yang baik atau ihsan (muhsinin) dengan mengamalkan tasawuf dalam Islam yakni tentang ihsan / akhlakul karimah.
Jika kita menjadi orang-orang yang sholeh, maka seluruh muslim mendoakan kita  ketika mereka mendirikan sholat.

Assalaamu’alaina wa’alaa ‘ibaadillaahish shoolihiin,
“Semoga keselamatan bagi kami dan hamba-hamba Allah yang sholeh”.
Wassalam
=====

Tidak ada komentar:

Posting Komentar