Dalam Asmaul Husna salah satu nama Allah adalah AD-DZAHIR artinya Maha Nyata.
Allah ta’ala Dzahir sebagaimana firmanNya yang artinya
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang “Aku” maka (jawablah) bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo’a apabila berdo’a kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka itu beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran” ( Al Baqarah: 186).
“Dan Kami lebih dekat kepadanya dari pada kamu. Tetapi kamu tidak melihat” (QS Al-Waqi’ah: 85).
“Dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.” (QS. Qaaf: 16)
Allah swt berfirman kepada Nabi-Nya, “Dan sujudlah dan dekatkanlah (dirimu kepada Tuhan)“. (QS Al-’Alaq [96]:19 )
Allah itu dekat itu bukan berarti bahwa Allah ta’ala bertempat di bumi , di langit atau di mana-mana. Maha suci Allah ta’ala dari “di mana”.
Allah itu dekat dapat kita yakini dengan SifatNya, NamaNya dan perbuatanNya sedangkan SifatNya,NamaNya dan perbuatanNya tidak berpisah dengan dzatNya. Jadi dengan sifatNya,NamaNya dan perbuatanNya lah kita menjadi seolah-olah melihat dzatNya inilah yang dinamakan dengan Ihsan atau Tasawuf dalam Islam yang salah satu pokoknya adalah tentang mengenal Allah ta’ala (ma’rifatullah).
Hal yang menarik adalah sebagian muslim ada yang memahami bahwa Allah ta’ala bertempat di atas Arasy dan sebagian lain memahami bahwa di atas Arasy bukan maknanya bertempat di atas Arasy.
Bagi yang berpemahaman bahwa “di atas Arassy” bukan sebagai tempat dzatNya , tentu juga memahami bahwa dzatNya tidak di langit dalam arti langit sebagai tempat sehingga tidak membenarkan orang yang menunjuk ke langit (ke arah awan berada) untuk menjawab pertanyaan “di mana Allah ?”. Maha suci Allah dari “di mana”
Sebagian muslim memahami bahwa Allah itu dekat dengan ilmuNya bukan dzatNya berdasarkan bahwa ilmuNya meliputi makhlukNya sedangkan dzatNya bertempat di atas Arasy.
Bagaimanakah mungkin dzatNya berpisah dengan namaNya, sifatNya atau perbuatanNya.
Sebagian muslim memahami bahwa Allah menguasai atau meng-atas-i semua makhlukNya termasuk Arasy.
Mungkin ada yang bertanya apakah Allah ta’ala tidak menguasai di bumi ?
Pertanyaan seperti inilah yang memahami bahwa Arasy adalah tempat bagi dzatNya
Sayyidin Ali ra mengatakan “Sesungguhnya Allah menciptakan ‘Arsy untuk menampakkan kekuasaan-Nya bukan untuk menjadikannya tempat bagi Dzat-Nya“.
Allah berfirman dalam hadist Qudsi:
“Sesungguhnya langit dan bumi tidak akan menampung Aku. Hanya hati orang beriman yang sanggup menerimanya.”
“Aku adalah perbendaharaan yang tersembunyi, Aku ingin dikenal, maka aku ciptakan makhluk agar mereka mengenal-Ku”.
Tuhan menciptakan makhluk supaya mengenal Dia dengan sebenar-benar kenal, berhubungan dengan mesra, terus menerus berdialog dengan Tuhan agar kita terus terbimbing kejalan-Nya.
Wassalam
=====
14 Januari 2011 oleh mutiarazuhud
Tidak ada komentar:
Posting Komentar